Senin, 14 November 2016

Suku Duri Dan Keindahan Alamnya, Enrekang - Sulawesi Selatan

Di Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Enrekang, bermukimlah sebuah suku yang mewarnai keragaman suku di Indonesia yang bernama suku Duri.
Permukiman suku Duri ini berbatasan dengan Tana Toraja. Permukiman orang Duri berada di kecamatan Baraka, Anggeraja dan Alla, yang terdiri dari 17 desa. Hari ini daerah seperti ke Pare-Pare, Toraja, Makassar, hingga ke provinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan ke pulau-pulau lain hingga ke Malaysia, menjadi tempat orang-orang suku Duri bermigrasi.
Kekeluargaan dan gotong royong yang tinggi menjadi keseharian sifat orang Duri. Dahulu, mereka mengenal adanya status sosial dari kaum bangsawan, rakyat biasa dan budak. Hari ini, segala bentuk kasta sosial itu sudah mereka hapuskan. Status sosial yang dianut oleh mereka kini berdasarkan pendidikan dan kekayaan yang dimiliki. Kebangsawanan sudah tidak berlaku lagi untuk mereka
Suku Enrekang dan suku Maroangin (Marowangin) merupakan koalisi dari suku Duri yang tergabung dalam satu kesatuan yang disebut sebagai suku Massenrempulu. Meskipun secara ras dan bahasa suku Duri cenderung dekat dengan suku Toraja. Bahasa Duri mirip dengan bahasa Toraja, oleh karena itu suku Duri sering dianggap sebagai bagian dari suku Toraja. Meskipun memiliki kekerabata dekat dengan Toraja, suku Duri banyak terpengaruh adat istiadat suku Bugis. Sehingga kadang-kadang juga orang Duri juga dianggap sebagai sub-suku dari suku Bugis.
Islam menjadi agama bagi sebagian besar orang suku Duri. Alu’ Tojolo menjadi agama kepercayaan tradisional mereka sebelum Islam masuk ke suku Duri. Agama kepercayaan tradisional ini mirip dengan agama kepercayaan tradisional suku Toraja. Meskipun Islam telah mendarah daging bagi orang suku Duri, namun sebagian kecil orang Duri masih ada yang mempertahankan agama kepercayaan tradisional. Misalnya di Baraka, pengikut agama kepercayaan Alu' Tojolo ini mengadakan pertemuan secara teratur 1-2 kali dalam sebulan. Masyarakat suku Duri juga tetap mempertahankan dan memelihara adat-istiadat sesuai dengan ajaran nenek moyang mereka.
Petani menjadi mata pencarian sebagaian besar masyarakat suku Duri. Beberapa di antara mereka menanam tanaman keras dan memelihara hewan ternak. Sebagian kecil lagi membuat barang kerajinan.
Adapun tanaman pertanian suku Duri, terdiri dari padi, jagung, ubi, cabai, dan bawang merah. Selain itu, ada pula yang memproduksi keju yang diolah secara tradisional yang dikenal dengan nama dangke. Keju tersebut diolah dari susu sapi dan kerbau ditambah sari buah atau daun pepaya.
Dari uraian di atas, terlihat bahwa suku Duri memiliki hasil pertanian dan peternakan yang cukup beragam. Namun dampak secara ekonomi belum begitu signifikan. Hal tersebut karena infrastruktur berupa jalan yang laik belum mereka dapatkan. Jalan tersebut untuk memperlancar distribusi hasil tani yang akan dijual.
Hari ini tercatat sekitar 60% desa-desa belum memiliki sarana jalan yang memadai. Hal ini mengakibatkan distribusi hasil-hasil bumi mereka menjadi mahal dan memakan waktu yang lama. Diperlukan penyuluhan pertanian untuk mengolah tanah yang kurang subur, belum lagi bantuan modal, dan cara pendistribusian barang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Duri.
Hasil dangke (keju) semestinya dapat dikembangkan dengan pengolahan secara industri dengan menggunakan kemasan yang lebih menarik. Anak-anak Duri juga mebutuhkan perhatian dalam hal pemeroleh gizi dan kesehatannya. Selain itu, penyediaan bahan-bahan bacaan dalam bahasa Duri terbilang penting melihat minat baca yang tinggi.

Keindahan Pemandagan Desa Tontonan (Tebing Mandu)
Hasil gambar untuk keindahan kecamatan alla enrekang


Permandian Alam Lewaja

Permandian Alam Lewaja mempunyai jarak 6 km dari Ibu kota Enrekang. Arah timur dapat ditempuh dalam waktu 15 menit. Disamping dapat menikmati kolam kita dapat juga menikmati keindahan alam lewaja, dengan air yang jernih dan sejuk.


                                                                   Air Terjun Lambai
Terletak di Batuapi Desa Mangkawani Kec.Maiwa sekitar 40 Km dari Kota Enrekang.


                                                                         Lo'ko Bubau.
Kabupaten Enrekang terkenal dengan sebutan Negeri Seribu Gua.Lo'ko Bubau merupakan salah satu goa yang sangat menajubkan gengan stalaktit dan Stalakmit yang sunguh mempesona.gua ini terletak di desa Kandinge Kec.Baraka,53 Km dari kota Enrekang.


                                    Desa Bone - Bone ( Kampung Bebas Asap Rokok )
Desa ini terkenal sebagai kawasan percontohan untuk daerah desa bebas dari asap rokok yang sudah terkenal baik dalam negeri maupun mancanegara.Desa ini terletak di Kec.Baraka yang berjarak 5 Km dari kecamatan dan berjarak 50 Km dari kabupaten Enrekang.


                                                   Sapo Kaluppini ( Rumah Kaluppini ) 
Rumah Adat di desa Kaluppini kecamatan Enrekang di gunakan sebagai tempat pelaksanaan adat Maccerang Manurung yang diadakan sekali dalam 8 ( Delapan ) Tahun.
                                                                   Situs Tontonan.
Situs Tontonan yang dulu di kenal dengan serambi mayat merupakan situs peninggalan prasejarah dimana terdapat mandu atau erong sebagai wadah kubur pada zaman sebelum masuknya Islam Situs terletak di Tontonan Kel.Tanete Kec.Anggeraja 27 Km dari Kabupaten Enrekang .Kawasan Ini juga menjadi pusat kegiatan panjat tebing yang dilengkapi sarana Outbond lainnya.



                                                                      Bunker Jepang
Bunker Jepang ( Nippon ) adalah benteng pertahanan pada zaman penjajahan Jepang digunakan untuk menghadapi tentara sekutu dan tentara perjuangan indonesia yang banyak di temukan 
di sekitar Gunung Bambapuang 16 Km dari Kota Enrekang, tepatnya Kecamatan Alla.


                                                         Lo'ko Palakka ( Goa Palakka )
Lo'ko Palakka terletak di Labatu Desa Palakka Kecamatan Maiwa sekitar 7 ( tujuh ) dari kecamatan Maiwa.
                                                                     Situs Benteng Alla
Di situs ini kuburan kuno yang masih mengunakan Erong sebagai wadah Kuburan dah ruangan gua yang memiliki celah sehinggah dapat mengawasi keadaan Luar pada saat terjadi peperangan.

                                                                   Villa Bampapuang 
Villa tersebut sangat strategis karena lokasinya berada pada jalur menuju daerah wisata Tana Toraja yaitu 18 km arah utara Kab. Enrekang dan berada pada ketinggian 800 m diatas permukaan air laut. Di Villa ini wisatawan sering mengambil gambar keindahan Gunung Buttu Kabobong
yang biasa di kenal dengan sebutan "Gunung Nona".
 
Lo'ko Malilin ( Goa Malilin )
Terletak di Desa Pana Kec.Alla sekitar 42 Km dari ibukota kabupaten Enrekang.

Lo'ko Tappaan ( Goa Tappaan )

Terletak di desa Limbuang Kec.Maiwa sekitar 50 Km dari kota Enrekang di dalam lo'ko ( goa ) tappaan terdapat kolam kecil dan air terjun setinggi 7 ( tujuh ) meter.

                                                                     Buntu/ Buttu Kabobong 

Buttu Kabobong berada diwilayah di Desa Bambapuang kecamatan Anggeraja dengan menempuh jarak 18 km dari kota Enrekang dari arah utara menuju Tana Toraja atau sekitar 800 m dari permukaan air laut dan dapat ditempuh 20 menit perjalanan.


                                                                                Situs Batu Tondon
Situs Batu Tondon terletak di tondon Desa Tongkonan Kecamatan Enrekang sekitar 20 Km dari kota Enrekang terdapat hamparan baru gamping seluas 300 m dimana terdapat goresan berbagaia bentuk,batu berlubang yang berjumlah 56 buah yang diyakini merupakan peninggalan masa prasejarah di atas hamparan batu itu terdapat mesjid tua yang berumur ratusan tahun.
 
                                                                        Maccerang Manurung Palipada
Pesta Adat Maccerang Manurung Palipada diadakan sekali dalam 8 Tahun di Desa Kaluppini Kec.Enrekang , 9 Km dari Kota Enrekang.

                                                                        Gunung LATIMOJONG
Gunung Latimojong adalah gunung tertinggi di Sulawesi Selatan dengan tinggi 3478 mdpl,yang sudah sering menjadi ajang pendakian bagi pencinta alam,berada di desa karangan Desa Latimojong Kec.Baraka sekitar 70 Km dari Kota Enrekang.

                                                                                   Batu Kodok
Terletak sekitar situs Tontonan di kelurahan Tanete dan tidak jauh dari situs tontonan,batu ini terletak di tengah sungai serta batu ini terbentuk secara alamiah sehinggah dapat menyeruapai  kodok.
                                       
                                                                   Bola Battoa ( Rumah Besar )
Rumah adat di Lembong desa Rangga Kec.Enrekang rumah ini berusia kurang lebih 200 tahun dan dalam keadaan terawat dan terpelihara secara turun temurun.
                                                     
                                                                       Kebun Raya Enrekang
Kebun Raya Enrekang terletak di Desa Batumila Kec.Maiwa sekitar 22 Km dari kota Enrekang dengan Luas sekitar 300 HA.Kebun Raya Enrekang salah satu  kebun raya terbaik di antara  
7 ( tujuh ) kebun raya di Indonesia. Kebun ini berkosentrasi di bidang tropika ( wilayah Wallceae ), Pendidikan, Linkungan dan Pariwisata.

Sekian dan terimakasih di tunggu Kunjungannya